Udah sana mandi, liatin kakaknya entar aja.. kakak gak kemana-mana kok hihi.." Aku: "Yee.. Siapa juga yang mau liatin kakak.." kataku pura-pura jaim. Kakakku tidak berkomentar lagi dan diapun berlalu kembali menuju ke kamarnya. NgintipAdik Sange Di Kamar Mandi Malah Jadi Ikutan | bokep online,memek genit, memek terbaru, download bokep, bokep hot menantang, artis viral, indo viral, abg ngentot bikin baper, bokep tetangga, bokep barbar, nonton bokep indo viral,western,bokep harian 2020, bokep siswa sma,video,videobacol fun,bokep kakek sugiono,bokep ngentot memek gede, MEMEK ABG SMA, bokep tante hot indo, cerita bokep Menurutceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ulangtahunnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu. Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. cash. Kumpulan Cerita Hot 21+ - Kisah ini selalu terbayang dalam benakku , hal tersebut berawal ketika aku baru saja mengantar istriku Aini piknik ke Bali bareng-bareng murid SMA dan teman-temannya , beberapa istriku berencana menginap di sana , Aku antar sampai bis berangkat menuju Bali diiringi lambaian tangan istriku tercinta. Sebelum berangkat istriku berpesan agar segera mengembalikan uang yang dipinjamnya kepada istri kakaknya , yang berarti adalah kakak iparku juga yang bernama Sisilia. Walaupun cuaca agak mendung , tetapi kuantarkan juga uang itu kepada kakak ipar istriku. Sampai di sana ternyata sepi , nggak ada orang dan pintu rumah tertutup rapat. Ku ketuk pintu rumah “Dok”dok”dok”..kula nuwun”, siapaku. Nggak ada jawaban. Berulang*ulang kuketuk pintu juga nggak ada jawaban. Akhirnya iseng-iseng pegangan pintu ku dorong , ehhhh..ternyata pintu nggak terkunci. Teledor benar kakak iparku ini , begitu pikirku. Aku masuk ke kamar tamu , sepi. Sayup-sayup ku dengar suara gemercik air di kamar mandi belakang. Segera aku ke sana dan menyapa kakak iparku. “Mbakk”mbakk”siapaku agak keras , karena suara air mandipun keras juga. “Siapa itu ?” jawab dari dalam. “ “Ada apa?”tanyanya lagi. ” Ini mbakk aku disuruh Aini mengembalikan uang yang dipinjam kemarin” jawabku. ” Ya”tunggu sebentar” jawab mbakk Sisilia dari dalam kamar mandi. Akhirnya aku duduk-duduk di depan TV sambil menonton acaranya. Lima menit berlalu , sepuluh menit , limabelas menit sudah aku menunggu , ternyata mbakk Sisilia belum juga kelar acara mandinya. Iseng*iseng aku bangkit menuju kamar mandi dan mencoba melihat dari luar apa yang sedang dilakukan kakak iparku ini. Waah?”ada lubang kunci , itu cukup buatku untuk mengintipnya. Deg..plasss”.jantungku seakan rontok melihat pemandangan yang belum pernah aku saksikan. Kulihat kakak iparku ini sedang menggosok-gosok badannya dengan sabun mandi sambil duduk di pinggir kamar mandi dengan kaki mengangkang. Terlihat jelas di mataku , karena posisi duduknya menghadap ke pintu kamar mandi. Wajahnya terlihat memerah , matanya tertutup rapat dan bibirnya menganga sambil sesekali mengeluarkan erangan halus , ahhhhgg”.ahhhhhg”.ssshh. Kulihat payudaranya ranum banget , walaupun agak kecil , putingnya merah dan menegang , indah sekali. Pandangan ku alihkan ke bawah. Srettt”darahku mendidih seketika, karena pussy-nya terlihat sangat bagus , seperti mawar merah yang sedang merekah , yang sekelilingnya dihiasi dengan bulu-bulu halus membentuk lingkaran di sekitar mulut luar dan sekitar perut. Mbakk Sisilia terus menggosok payudara dan pussynya sambil pantatnya bergoyang – goyang. Diantara keluarga kami, mbakk Sisilia ini mempunyai pantat yang paling bagus , padat dan besar , tetapi serasi dengan bentuk tubuhnya. Ohhh. Rupanya kakak iparku ini sedang masturbasi. Aku tak begitu saja menyia-nyiakan kesempatan ini. Kuteruskan kegiatanku mengintip. Pantat mbak Sisilia semakin bergetar keras ketika jarinya menyentuh klitoris yang menyembul di antara pussy-nya. Digosoknya pussy-nya dengan gerakan memutar seirama dengan goyangan pantatnya. Mungkin sudah klimaks , karena kulihat mbakk Sisilia mengejang dan meluruskan kakinya sambil menciumi ketiaknya sendiri. Khawatir ketahuan aku segera berjingkat-jingkat menuju depan TV dan kembali duduk. Pura-pura membaca Koran yang ada di depanku. Jegleggg” , pintu kamar mandi dibuka. Kakak iparku keluar dari kamar mandi dengan mengenakan daster tipis tembus pandang , hingga membuat tenggorokanku kering menahan gejolak seksku yang kian meninggi. Tetapi aku pura-pura acuh dan bertanya “Mas Eko pergi ke mana to mbakk”tanyaku basa-basi. ” Masmu baru penataran di Ungaran selama 3 hari , tadi siang baru berangkat , mbakk mengantar sampai terminal” sahutnya. Wahhh”duda ketemu janda nich , pikirku. “Ini mbakk titipan dari Aini , mohon maaf karena baru sekarang baru bisa ngembali”in” kusampaikan permintaan maaf istriku sambil memberikan amplop berisi uang ” Ah..nggak apa-apa ” sahutnya. Baru berbincang-bincang sebentar, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya seakan-akan mengguyur bumi ini. ” Waduh”hujan ” kataku memecah suara hujan yang jatuh di atas genting. ” Ya berteduh dulu to di sini , nggak usah sungkan , wong di rumah saudara aja. Sebentar mbakk buat”in minuman hangat ” sahutnya. Mbakk Sisilia berjalan ke dapur. Cleguk”.aku menelan ludah karena kulihat pantat mbakk Sisilia bergoyang ke kanan dan ke kiri , seakan-akan menantang setiap lelaki untuk menjamahnya. Kulihat terus setiap gerakan tubuhnya dengan seksama. Darahku seakan berhenti ketika kakak iparku ini mengaduk minuman di gelas. Seluruh tubuhnya bergoyang , payudaranya , perutnya , pantatnya pokoknya syuur banget. Tiba-tiba dia lari dari dapur menuju ke arahku dan memelukku erat-erat sambil berteriak, ” Dik Asep , kakak jijik lihat kecoa di dekat gelas itu “, katanya sambil menunjuk ke arah dapur. ” Tenang mbakk , tenang , ayo kita bunuh kecoa itu “, sahutku sambil tetap memeluk kakak iparku itu dan berjalan menuju dapur. Dengan sebuah gagang sapu , kubunuh kecoa itu dan kubuang ditempat sampah , tetapi anehnya kegiatan itu kulakukan dengan tetap berpelukan dengan kakak iparku itu. Jantungku mulai berdetak sembakrangan. Nafsu mulai naik ke ubun-ubun. Tiba-tiba kedua mata kami beradu pandang , lama sekali sambil nafas kami terengah-engah. Sementara hujan berubah menjadi rintik-rintik , mendukung suasana menjadi dingin dan sepi. Nggak sadar , entah siapa yang memulai , bibir kami saling berpagut , hangat. Kulumat bibir kakak iparku itu dengan penuh nafsu. Sekali-sekali kugigit bibirnya dan kumainkan lidahku di atas langit-langit mulutnya. Nafsu seks sudah menguasai kami berdua. Aku tahu itu tidak boleh , tetapi kami nggak kuasa untuk menghentikannya. Kami semakin tenggelam dalam birahi. Kini leher jenjang kakak iparku menjadi sasaranku berikutnya. Kuciumi dan kujilat sepuasnya. Hampir saja aku mencipok lehernya itu , kalau tidak ditepis oleh kakak iparku itu dan memprotes , ” Jangan dik”nanti membekas “, larangnya. Kemudian kujilat kuping belakang mbakk Sisilia sambil kubisikkan sesuatu. Ia mengangguk. Sambil masih tetap berdiri di pinggir wastafel dapur kulepas pakaiannya satu per satu. Hingga kini tak selembar benangpun melilit tubuhnya. Kupandangi tubuh indah itu sampai lama , hingga lidahku tahu-tahu sudah memainkan puting payudara yang sudah memerah tegang itu. Pelan-pelan kaki kanannya ku angkat dan kuletakkan di pinggir wastafel itu. Jemarikupun refleks memainkan bulu-bulu halus di sekitar pussy-nya. Kudengar kakak iparku melenguh-lenguh tanda terangsang. “Ahhhh”.ouuuhgh?”.sssshhhhhh”..nikkkkmaaaattt. . terussss”..”. Dengan penuh nafsu serangan kuteruskan dengan lidah di bibir pussynya yang sudah basah oleh cairan hangat itu. Kujilat “jilat mesra sambil sesekali menggigit bagian dalam bibir pussy itu. Rupanya seranganku membuahkan hasil. Mbakk Sisilia bergetar keras dan mengajakku pindah ke sofa. Kami duduk berpangkuan sambil terus melakukan kontak seksual. Kini giliran Mbakk Sisilia yang gantian menyerangku. Dicopotinya semua pakaianku. Ia sempat terbelalak begitu melihat penis-ku. Entah apa yang dirasakannya. Yang jelas ia langsung melahap penis-ku sampai habis. Diisap-isap , dikocok-kocok dan dijilati sampai puas. Gantian aku yang menggelinjang hebat , karena terus terang aku sudah terangsang ketika aku mengintip kakak iparku ini mandi. ” Mmmmhhhh”..srup”..srup?” penis-ku dihisap-hisap sampai badanku merinding semua. Ia memandang mataku dan memberi tanda agar pindah ke kamar tidurnya. Kami berbaring dengan ambil posisi 69. Kini didepan wajahku terpampang pussy yang menganga dan memerah. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan , langsung ku serang pussy itu hingga Mbakk Sisilia menggelinjang penuh kenikmatan. Tetapi sebaliknya Mbakk Sisilia pun semakin gencar menyerang penis-ku dengan tak kalah hebatnya. Tiba*tiba ia bangun dan mendorongku hingga jatuh telentang. Hujan belum juga berhenti. Dalam hati kunyayikan lagu anak-anak yang kugubah syairnya , TIK”TIK”.TIK BUNYI HUJAN DI ATAS RANJANG. Ia mulai ambil posisi membelakangiku dan membimbing penis-ku masuk ke dalam lobang pussy yang sudah becek itu disertai gerakan naik turun. Pelanpelan”..agak cepat”..sampai seperti kesetanan ia terus menggoyang pantatnya naik turun. Kuimbangi gerakannya dengan mendorong penisku maju mundur. Mulutnya menceracau tak karuan. Dengan masih melakukan gerakan tadi kuremas-remas payudara yang kini semakin mengeras itu. Hingga akhirnya ia menjerit kecil ” Ohhhh”aku sudah nggak tahan lagi dik?”Ahhhhssshhhh ” . Segera kuambil posisi konvensional. Kutelentangkan ia , pahanya ku buka lebar-lebar dan tumitnya kuletakkan di bahuku. Kuterobos lubang menganga itu dengan rudalku , dan kuserang habis-habisan. Permainan ini kami lakukan hampir 1 jam , sampai kakak iparku berdesah hebat sambil berkata ” hhhhgggg?”ouuggghhh”ssshhhhh. Akkkkuuu mmmmaauuu kkkellluuaaaarrrrr dik. Ohhhg “. Kutambakh kecepatan permainanku karena akupun sudah mendekati detik-detik orgasme. Kurasakan darah mengalir dari seluruh tubuh ke penis-ku Kugoyang , kugoyang dan kugoyang terus , sampai masing-masing kami mencapai puncak kenikmatan dengan kusemburkan mani ku ke dalam pussy kakak iparku itu sambil memeluknya erat-erat. Sepuluh menit kami berpagut mesra. Hingga akhirnya kami kenakan pakaian kami kembali. ” Mbakkkk?” panggilku. ” Mmhhhhh?” jawabnya manja. ” Aku sebetulnya sudah mengintip waktu mbakk tadi mandi ” godaku. ” Ahhhh”kamu nakal?” sungutnya sambil mencubit lenganku keras-keras. Senda gurau berakhir sampai aku berpamitan pulang dan kebetulan hujan sudah agak reda. Sebelum pulang kucium mesra pipi dan bibirnya sambil kubisikkan di telinganya ” Mbakk adalah kakak iparku tersayang “ Nama Gw Serlina namun teman teman mangil gw erlin, gw mahasiswi ekonomi Universitas Negeri. Semenjak dua tahun yang lalu, saat diterima kuliah di Universitas Negeri itu, Gw tinggal di Bandung. Gw berasal dari Sukabumi, ayah gw berasal dari Bandung, sedangkan ibu gw asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Cerita Sex Sedarah ini menceritakan kisahku yang terjadi saat Gw kelas 1 SMU di waktu Gw masih tingal di Sukabumi dan cerita dewasa ini masih terus berlanjut sampai detik ini!gw terus kecanduan ngentot ama adik kandung gw sendiri Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Waktu kecil, Gw sering mandi bersama bersama adik gw, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gw masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik gw. Sejak saat itu, Gw tidak pernah melihat lagi penis adik gw. Sampai suatu hari, Gw sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gw berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gw berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi Iyaaaaaaa..! Wait..! ternyata adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam. Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa. aduhhhhhhhh….. Gw benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis. kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Ada apa sih kak? katanya. Tanpa menjawab pertanyaannya, Gw langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gw jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku. criitttttt keluar air seni dari vagina Gw. Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat. Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku. Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gw. Sebenarnya Gw tidak mau menurunkan pandangan mata Gw ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik gw. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati. Gw takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gw melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gw lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gw yang lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya. Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati. o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gw. Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gw berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya. Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Ya… basah deh rok kakak… katGw melihat ke rok dan celana dalamku. Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku. Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya. Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya. Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati. Waktu itu Gw bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Gw jijik pake rok dan celana dalam yang basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Udah.., pake aja handuk Gw kak! kata adikku. Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi. Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku. Gw lalu membuka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gw yang tanpa celana. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir. Sialan, dia menghina vagina Gw, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gw sambil memukul bahu adik gw. Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzzz..! katanya. Karena Gw memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya. Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..! kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya. Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar MandiYa.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gw mengejek dia. Padahal Gw kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gw tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gw sambil mencibir. Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi. Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku. Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya. Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia. Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu” ujarku Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lalu Gw mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gw membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gw benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gw jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku. Hehe… dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum. Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gw terangsang, tentu saja Gw tepis tangan itu. Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan. Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak… Nggak akan diapa-apain… Gw pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek gw. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi ehmmmm.. sebenarnya Gw mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gw juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii… Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini. Tangan adik gw lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali… Gw lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt… Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gw mengeluarkan cairan. Hihihi.. kakak terangsang ya..? Enak aja… sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan gw agar cairannya tidak semakin keluar. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Ini basah banget apaan Kak..? Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong padanya. Kak… memek tu anget, empuk dan basah ya..? Tau ah… Udah belum..? Gw berlagak sepertinya Gw menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gw ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gw. Kak… gesek-gesek dikit ya..? pintanya. Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gw pura-pura tidak mau. Dikit aja Kak… Please..! Terserah adik aja deh..! Gw mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih… Tangan adik gw lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gw terbawa juga ke dalam. uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut gw. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gw mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gw ikut tertarik lagi. Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw. Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar MandiEnak ya kak..? Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata. Tangan adik gw lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan. kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..! Kamu mau diapain..? jawab gw lalu membuka mata dan melihat ke arahnya. Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kontolnya. Kupikir egois juga jika Gw tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan gw. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dengan mudah Gw bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu. Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..! hooh Gw langsung mengiyakan karena Gw sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh. Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan gw. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gw. ohhhhh..! Gw kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar MandiDek… masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gw benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gw akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gw. Iya Kak..! Lalu dia menaikkan satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gw. Gw terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Akhirnya Gw hanya bisa menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gw mengalami orgasme. Vagina Gw rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi. ohhhhhh..! Gw tidak kuat untuk tidak berteriak. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Kulihat adik gw masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok. Ouughhh..! katanya. Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gw. Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gw. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya. Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata. Wahh..! Gila adik ya..! Udah.., ikutin aja..! katanya lagi. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Gw pun mengikuti petunjuknya. Gw berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gw tahu adikku bisa melihat dengan jelas vagina Gw dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gw dari belakang. uhhhhhh..! %!amp;tt..! Gw menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gw. Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yang bebas kini meremas-remas payudara Gw. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gw rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yang cukup lama. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar gw ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik gw akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gw di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Gw yang ke Sukabumi, maka dia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Saat ini Gw mulai berani menelan sperma yang dikeluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Beginilah cerita sex sedarah yang kami lakukan sampai sekarang! Terus terang gw kecanduan ngentot ama adik gw! Rangkaian rapat demi rapat siang tadi membuatku kelelahan, seakan semua energy kehidupanku terserap hanya dengan pemaparan presentasi didepan bos-bos besar yang seakan selalu memangdangku dengan sebelah mata. Padahal presentasi dari bangunan gudang dan factory ini sudah kusiapkan hampir tiga bulan malam itu, aku sudah menggelosoh lemas di ranjang sebuah kamar suatu hotel bintang empat yang kusewa. Letih, namun kupaksakan diri merevisi hal-hal, sesuai yang diminta oleh bos-bos tadi. malam, batinku pendek setelah melirik penunjuk waktu kecil yang ada di ujung layar laptopku. Aku meminimize program yang kupakai untuk bekerja, foto istriku tercinta terpampang di layar desktop cantik yang kunikahi hampir tujuh tahun yang lalu. Sepintas teringat, beberapa minggu belakangan ini, kami memang hampir tidak pernah memiliki me-time. Selain karena kesibukan – Istriku juga masih bekerja di sebuah perusahaan dengan karir yang sedang menanjak, juga karena anak pertama kami yang akhir-akhir ini menuntut perhatian sedikit dengan cepat handphone ku, berniat untuk melakukan Video call dengannya, sedikit Video Call Sex pasti bisa menurunkan ketegangan, pikirku. Aku meneleponnya dengan semangat“Hallo…” sapaku riang saat panggilan itu tersambung“Hai sayangg…” jawab istriku tak kalah riang “Hi… itu papah, say hi to papah…” lanjutnya lagi sambil menghampiri anakku, memeluknya dan mengarahkan layar handphone kepadanya“Papah… ““Hallo jagoan papah, kok seneng banget lagi main apa?”“Main cama Opa…” jawabnya nggemesin“Eh, bapak dateng sayang?” tanyaku kepada istriku yang kelihatan di layar sambil memeluk si kecil“Iya, sama ibuk, sama tante Puput” jawabnya “Katanya ada acara di sini, makanya…” jelasnya kemudianHadeh, selesai deh, batal lagi kan Me-Time dengan istriku tercinta. Gapapa sih, cuman coba aja kali aja berhasil. Dan kami masih meneruskan video call-an sampai beberapa saat, sempet menyapa bapak dan ibu mertuaku mendesah kembali diranjang hotel ku, kembali membuka laptop, browsing-browsing menghilangkan penat sambil menunggu kantuk. Entah gimana, aku tiba-tiba terdampar disalah satu grup Facebook yang menawarkan escort dikota ini. Iseng, ku klik salah satunya yang membuatku tertarik, kubaca profilenya singkatDisertai foto yang disensor mukanya dengan emoticon, tetapi masih menampilkan body yang sangat sensual, walau sebenernya aku sudah banyak melihat foto-foto seperti itu, tetapi entah mengapa foto itu begitu menarik perhatianku. Atau aku-nya aja yang lagi sange akibat lama tidak… gituan…Ditelpun enggak ya? Gumanku bergumul dengan akal sehatku sendiri. Ya, aku memang bekas orang nakal, tetapi, semenjak menikah, aku tidak pernah nakal lagi. Tapi…Ah, jangan-jangan penipuan? Minta DP lalu setelah dikasih, dia menghilang… batinku lagiAh, 250K ini, kalau mau nipu, biar jadi duri dalam dagingnya ajah, ikhlasin!Tapi… Aku masih ragu…-“Hallo…” kata suara diujung telepon. Ya, akhirnya tak beraniin juga nelepon. Akal sehat dan kesetiaan 0 – Setan 1 . Hadeh! Kalah juga!“Iya… ee, bisa BO malam ini mba? Saya di Santika Premiere…” jawabku ragu“Bisa” jawabnya pendek-Dan aku menunggu, dia bilang suruh nunggu sekitar 45menit, untuk siap-siap dan jalan, setelah tadi deal dan aku men-transfer DP ke rekening dengan nama laki-laki. Ah, masa harus kujabarkan dengan rinci sih tata-cara nya? Kayak suhu belum pernah BO aja! Hehehe…Hampir satu jam aku menunggu. Hadeh, batinku, kena tepu deh!Tapi gak-apa-apa, itung-itung aku masih dijagain sama malaikat dari perbuatan zina malam ini, belaku dalam hati sambil tersenyum geleng-geleng. Ada-ada ajah!Yawis!Aku lalu beranjak ke kamar mandi, mandi trus bobo. Itu rencana terbaikku untuk malam iniDan saat aku sudah selesai mandi, pas handukan, kudengar pintu kamarku diketukEh?Cepat-cepat kuselesaikan proses handukan itu, trus menuju kamar, buat bukain pintu, hanya berlilit handuk di pinggangSampai didepan pintu, aku malah mendadak semakin gamang. Kuberanikan mengintip keluar melalui lubang intip di pintu. Eh, tau kan, lobang pintu hotel yang itu?Kulihat seorang wanita berdiri didepan pintu kamar-ku mengenakan mini dress putih sexy yang press mata untuk melihat mukanya lebih jelas. Dan jantungku hampir saja berhenti!DEG!!What the Hell?Aku masih kurang percaya, kali-kali aja cuman mirip. Kuintip sekali lagi…Shit! Kalau ini disebut kemiripan, maka ini kelasnya kembar identik siam, nempel di jidat!Wajah wanita itu…Begitu kukenali…Jangan-jangan beneran…“Mampus!!” jeritku dalam hatiDan wanita itu mengetuk lagi“Permisi…” ujarnya lirih sopan“Anjinggg!! Mampus gue!! Mampusss!!!” Aku menyumpah-nyumpah dalam hati dan aku semakin salah tingkahDan wanita itu mengetok lagi “Mas? Permisi…”Setelah membulatkan tekad diiringi tarikan nafas panjang berkali-kali, akhirnya pintu itu kubuka jugaBegitu pintu kubuka, wanita itu sepontan membeliak kaget…-Wanita muda itu duduk tertunduk malu disofa kamar hotel“Eeee… kamu sudah lama… kerja seperti ini Rik?” desis-ku tak kalah malu dengan wanita itu, sambil juga menunduk. Yep, aku kenal wanita itu. Namanya Rika. Dia…“Jangan bilang-bilang bapak, atau siapapun ya mas…” desisnya masih dengan menunduk, hampir menangis“Enggak lah, aku juga… eh…” sial, malu beneran akuNamanya Rika, dia… Adik iparku…Dia memang ikut ke Surabaya bersama dengan suaminya, Karena suaminya memang katanya mendapatkan pekerjaan di sana“Aku terpaksa mas, suamiku kena PHK beberapa bulan lalu… aku…” ngakunya…“Eh? Kenapa gak cerita sama mas, atau kakak-mu? Kan…” Aku mulai menguasai diri, bagaimanapun, aku kakaknya, walau hanya kakak ipar, tapi aku harus lebih dewasa darinya“Kami malu mas…” jawabnya“Dan suami-mu tau kalau kamu kerja ginian?” tanyaku lagi, sedikit menginterogasi“Tau mas, kami terpaksa…”“Trus nomor rekening tadi? Namanya cowok?”“Iya mas, dia temen suamiku, dia yang mengenalkan kami didunia seperti ini…” desisnya, kali ini benar-benar hampir menangis“Germo? Gilak !!” desisku…Rika semakin menunduk“Trus gimana ini? Aku cancel atau gimana? Yang ini, biar jadi rahasia kita berdua, hanya kuharap, kita bisa membicarakan masalah ini… kita akan mencai solusi bersama…” kataku sedikit menekankan kata rahasia. Ya, you know lah!“Terserah mas saja…” jawabnya masih dengan menunduk“Kamu, benar-benar butuh uangnya?”“Anu… eh, iya mas… anu…”“Anu apa?”“GM ku galak mas, kalau di cancel, nanti dikira saya ogah-ogahan, atau bikin tamu tidak nyaman, kami sudah terlanjur menerima persekot dari dia diawal kita perjanjian kerja dulu. Dengan peraturan, saya tidak akan pilih-pilih tamu, dan kalau tamu sampai cancel, saya pasti yang disalahkan. Aku… takut mas…”“Ya Tuhan Rik… kok bisa kamu terjebak seperti ini?” desisku melasRika malah mulai terisak-isakAku mendengus, berdiri menuju tas kerjaku, mengambil amplop yang masih berisi uang sekitar 5jutaan, cuman kepakai sedikit buat bayar taxi tadi. Cash itu sejatinya kuambil buat saku perjalanan-ku. Lalu mengulurkan ke Rika, yang diterimanya dengan gamang“Apa ini mas?”“Ambil aja” jawabku pendek “Dan kita harus membicarakan hal ini untuk mencari solusinya secepatnya, aku juga pengen bicara dengan suamimu”Rika malah mulai menangis “Jangan mas, Rika takut, mas Hendra galak akhir-akhir ini…” jawabnya semakin terisak“Justru itu, aku nanti yang akan menangani Hendra. Mau lihat, segalak apa dia kalau sama aku” jawabku mulai marah, entah kenapa juga aku rasanya tiba-tiba marah mendengar kata-kata adik iparku itu barusan“Ampun mas, jangan mas… aku… aku masih mencintai mas Hendra mas…” ngakunya semakin terisak“Cinta?” dengusku tambah marah, lalu geleng-geleng kepala. Cinta? Hadeh…Inikah yang namanya cinta itu buta? Bangsad bener…“Yaudah, terserah Rika aja, yang pasti kita harus membicarakan hal ini secepatnya” jawabku“Trus saya sekarang gimana mas?”“Maksudnya?” tanyaku, gak ngeh dengan pertanyaan iparku itu“Aku gak bisa pulang sekarang mas, kalau aku pulang, trus mereka pasti nanya-nanya…”“Trus?” tanyaku lagi“Aku juga bingung mas…” jawabnya tak memberikan solusi“Ah…” aku garuk-garuk kepala dengan gemas “Yaudah, Rika mas bokingin kamar disini, istirahat dulu, baru besok pagi rika pulang” putusku tagas“Terserah mas Adri saja, Rika ngikut mas aja…” desisnya, masih disela isak kecilnyaAku melangkah ke telepon hotel buat nelepon resepsionis dengan geleng-geleng kepala“Mas…” panggil Rika“Apa lagi?” jawabku malas“Kalau boleh, tidak usah saja mas, Rika tidur disini saja, dilantai gak papa, biar tidak lebih merepotkan mas Adrian…”Aku berhenti, melirik rika sekilas dan memutar arah. Kuhempaskan pantatku dengan keras ke ranjang hotel, duduk sambil mengucek-kucek mata dengan gemas. Kayak, tiba-tiba serasa migraine aja nih kepalaRika tiba-tiba berdiri, aku meliriknya sekilas“Rika mau ke kamar mandi sebentar mas” ijin-nya pendekAku hanya mengangguk sambil kembali memengucek-ucek mata dan dahiku sendiri. Ealah, kok ya malah jadi gini to ya… pikirku, menyesali keisanganku untuk coba-coba berbuat nakal malam ini, tetapi di satu sisi, aku juga bersyukur, kalau tidak begini, mungkin aku tidak akan pernah tau apa yang menimpa adik iparku selama sedikit lama Rika di kamar mandi, entah kenapa aku juga mulai khawatir, takut Rika melakukan hal-hal nekad, anak itu sifatnya memang sedikit nekat. Aku berdiri menghampiri kamar mandi dan kuketuk perlahan“Rik… Rika… kamu tidak apa-apa kan?” panggilku, tak ada jawaban. Aku semakin khawatir, kuputar gagang pintu itu. Tak kusangka Rika, entah lupa atau sengaja tidak mengunci pintu kamar mandinya. Aku masuk dan kulihat Rika menjeplok di pojokan shower sambil memeluk lututnya sendiri, menangis ya mas… aku…” ujar Rika dengan mata sembab, melepaskan diri dari pelukanku, setelah tadi berhasil ku-gusur dari kamar mandi ke ranjangku. Lalu melanjutkan tangisannya di sana. Aku memeluk, untuk menenangkannya“yaudah, kamu sekarang tenang dulu, trus ganti bajunya, basah nih kamu sembarangan duduk di lantai shower yang masih basah… ntar masuk angin lagi kalau bobo pakai baju basah” ujarku sambil membelai rambutnya dengan sayang“Aku gak bawa baju ganti mas…” jawabnya pendek“Hadeh, pakai tuh kimono hotel” perintahku pendekRika kembali kekamar mandi, setelah tadi mengambil kimono hotel yang masih ada di lemari. Kali ini tidak lama kemudian dia keluar. Wajahnya Nampak lebih segar, mungkin dia tadi cuci muka juga. Berjalan dengan santai ke-arah tas kecilnya yang dia taruh di meja, membawa bajunya yang digulung dengan sembarangan“Dihanger aja bajunya, jangan di gulung seperti itu, biar kering, besok bisa kamu pakai lagi, mungkin kalau di hanger semalam bisa agak kering” saran-ku pendek“Iya mas” jawabnya nurut. Tapi saat Rika membuka gulungan baju itu, tanpa dia sadar, sesuatu jatuh dari gulungan itu. Jatuh kelantai, kulihat sekilas, sebuah celana dalam model Thong warna merah yang super sexy. Anjir, tiba-tiba pikiranku langsung ngeres. Kayak ngebayangin Rika memakai tuh cancut. Hadeh, pikiran model apa pula ini, dia kan adik-ku, adik ipar sih…“Jatuh tuh” kataku sambil menunjuk ke benda lahnat yang sempat meng-Iblis kan pikiranku walau hanya sekejap“Eh, maap, tadi ternyata ikutan basah, jadi kulepas sekalian hehehe…” kekeh Rika pendek sambil mengambil cancut merah itu, Rika sekarang sudah agak bisa tersenyum becandaan. Pada dasarnya Rika ini anaknya emang asik, easy going dan selalu riang. Kadang, dulu aku suka curhat sama dia pas ada kesempatan kalau cangcut itu dia lepas berarti, dibalik kimono itu, dia tidak pakai…Ah…Si-Iblis ini lagi, Menuhin pikiranku dengan kemesuman!Rika berjalan ke arahku setelah selesai menaruh bajunya di hanger dalam lemari, abis gimana, hanger hotel kan gak bisa di lepas dari lemari. Takut dicolong kali yak? Lagian, emangnya siapa sih yang mau mempertaruhkan nama baik buat sekedar nyolong hanger?Dan Rika duduk di sampingku, di bibir ranjangAku menelan ludah. Bangsad! Ngapain juga aku mesti menelan ludah?“So! Aku tidur di lantai…” katanya sambil menatapku geli“Gak usah sok kere gitu napa sih Rik?” candaku setengah jengkel “Bobo aja di ranjang, biar mas yang bobo di lantai…” lanjutku serius“Ah, sok hero!” ledeknya“Gundulmu!” maki-ku becandaanPandangan mata Rika malah kembali menerawang, ngalamun. Aku hanya memperhatikannya tanpa berkomentar“Aku tuh, terpaksa banget mas, melakukan hal seperti ini… sebenernya malu banget…” desisnya kemudianAku menggeser duduku, mendekat kearah Rika dan menarik kepalanya kearahku, memeluknya dari samping. Dan tak kusangka, Rika dengan berani membalas pelukanku“Mas tau, dan kita akan menyelesaikan hal ini, mas akan membawamu pulang…” desisku lirihRika mengeratkan pelukannya, dan kubelai rambut adik iparku tersayang ini. Kasihan benar kamu dik Rika“Matursuwun banget mas…” desisnya tak kalah lirih“Hmmm, iya… tapi…” jawabku“Tapi apa?” tanyanya songong“Tapi gak usah pake ngelus-elus dada mas juga keles, mas bisa baper ntar…” banyolku ngekek“Hihihi… maap, abis kebawa suasana, mas baik sih… hehehe…” jawabnya selebor, masih belum berhenti jug angelus-elus dadaku, malah dengan songong mentowel-towel puting dadaku. Geli keles!“Ya kalau maap, berhenti dong, ngelusnya, gimana sih?” rajuk-ku modus“Gini doang!”“Doang gundulmu!”“Emang napa?” Tanya-nya mbayol bin konyol“Lah kok emang napa? Kalau mas gak terima trus mas bales gimana?”“Bales apa?”“Ya bales ngelus dada-mu lah!”“Hahaha… bales aja, Rika udah mas booking ini!” candanya ngawur“Gundulmu!” hardik-ku becandaan sambil mentoyor jidatnya dengan sayang. Rika malah tambah ngekek“Abisnya, mas dari tadi juga telanjang dada, cuman andukan doang!”“Eh, iya juga ya?” baru nyadar juga gue “Yawis bentar, mas tak pakai baju dulu” kataku tengsin sambil berusaha bangkit. Suwer, aku emang ga nyadar kalau dari tadi semenjak Rika dateng aku emang belum pakai baju, telanjang dada, cuman belilit handuk aja, abisnya, Rika ngetok pintu pas aku mandi kan?Salah siapa jal?“Gak usah” cegah Rika pendek, sambil malah mengetatkan pelukan“Maksudlo?”“Lha iya, udah mau bobo ini, ngapain ganti baju?”“Trus? Maksudlo guwe bobo telanjang gitu?”“Iya kan lebih enak dipeluk kalau telanjang, lebih anget… hihihi…”“Gundulmu!” hardik-ku guyon, sambil berusaha bangunRika malah semakin mengeratkan pelukannya. Aku mendelik sok marah, yang dibalas nya dengan leletan lidah“Emoh… Rika masih mau peluk mas…” masih ngeyel dia“Manjamu ini memancing di air keruh deh Rik, nyadar gak sih? Lepasin ga?” protesku“Moh! Weekkkzz !!” candanya sok maja lagi sambil meleletkan lidah lagi, kali ini dibarengin sama ekspresi mata sok dijuling-julingin manja. Baru leletan lidahnya deket banget ama mukaku lagi. Lha abis gimana, posisinya kan Rika melukin aku, gimana sih?“Tak sosor baru tau rasa lu!” ancamku absurd“Sosor aja!” tantang diaAku mengernyit “Kamu sadar gak sih? Aku nih kakak-mu lho!”“Trus?” Tanya-nya songong“Ya kakak-mu! Kok-trus-sih? Nyadar gak sih?” tegasku“Kakak ipar!” jawabnya pendek“Iya, dan artinya, aku nih nikah sama kakak-mu”“Ya iyalah, itu deskripsi kakak ipar, trus masalahnya apa?” Tanya-nya tambah gak jelas“Ya masalahnya ada pada pelukan itu sendiri, monyong! Nyadar gak sih?”“Iya, trus masalahnya apa? Orang cuman pelukan ini, emang salah meluk kakak sendiri?” pembelaan diri-nya absurd“Iya masalahnya kita nih dikamar, cuman berdua, dan sama-sama setengah telanjang! Trus pelukan! Nyadar gak sih?” geli juga gue lama-lama“Trus?”“Kok trus lagi sih? Nyadar gak sih?”“Iya… trus masalahnya apa? Masalahnya apa, mas-ku tersayang…?? cuman pelukan aja kan? Orang kita juga gak ngentot ini…” jawabnya makin absurd“Omongan-lo Rik! Dijaga napa?” aku memperingatkan“Lah? Rika kan ngomong apa adanya, iya kan? Kenyataannya kita emang ga ngentot kan?”“Bahasanya lho! Please!”“Ngewe?”“RIKA!”“Iya maap… trus emang apa istilahnya?”“Bersenggama? Hehehe…” haiyah, aku malah kebawa becandaan absurd iq“KBBI banget iq, hihihi…”“Iya, tapi paham kan maksud mas?” tanyaku lagi menekankan“Paham lah mas…” desis Rika tiba-tiba sedikit lirih“Nah!” jawabku pendek“Tapi meluk mas nyaman banget, anget, trus serasa terlindungi… Aku, udah lama banget gak merasa nyaman dan terlindungi mas… “desisnya tiba-tiba terdengar sedih, pelukannya pun sedikit melonggar.“Yaudah, sini…” jawabku melas, sambil kembali memeluknya dengan sayang “Pelukan bentar sama adik sendiri, mas kira gak papa…”Rika kembali mempererat pelukannya “Lagian, meluk mas bener-bener nyaman, badan mas ber-otot, wangi lagi…”“Ya kan abis mandi, wangi lah” jawabku pendek“Mas…” desis Rika pendek, sambil mendongak menatapku“Apa?”“Aku kok tiba-tiba horny ya? Dah lama gak horny…” desisnya ngaco“OKE, lepasin!” kataku pendek, sambil melepas pelukan lahnat itu, sambil beringsut menjauh. Kali ini Rika melepaskan juga pelukannya“Becanda keles, serius amat sih mas? Hehehe…” kekehnyaAku segera berdiri dan berjalan ke arah lemari hotel, mengambil kimono dan memakainya. Hotel ini memang menyadiakan dua kimono, buat ganti kali. Handuk setengah lembab yang dari tadi melilit pinggangku kulepaskan dan kusampirkan ke kursi dengan sembarangan. Kulihat Rika sudah mulai masuk ke selimut sambil dari tadi memandangku dengan aneh“Geser” kataku pendek, sambil menuju ke ranjangRika menggeser tubuhnya, sekilas, tanpa sengaja, dada kimononya sedikit tersingkap, dan aku sekilas melihat dada putih menggembung indah berbalut Beha merah sewarna dengan cancut seksinya. Rika cepat-cepat membetulkan kimononya dan tersenyum tengil“Ups” katanyaDan aku-pun mulai berbaring disampingnya, diluar selimut, dengan pandangan menerawang, belum percaya aja sama kejadian aneh malam ini“Masuk ke selimut keles mas, gak dingin apa?” Tanya Rika songong“Gak” jawabku pendek, tapi sambil mulai memasukan badan ke selimut“Mas!” Tanya Rika pendek, sambil memiringkan badan ke arahku saat aku sudah masuk sempurna ke dalam selimut“Hmm” dengusku menjawabnya“Mas sering ya sewa escort kayak gini pas di luar kota?”“Gak pernah, iseng sekali malah nemu kamu” jawabku jujur“Boong deh!”“Jujur” jawabku pendek“Aku kok percaya ya? Hehehe…”Aku mendelik ke arah-nya“Kenapa?”“Maksudnya?”“Kenapa malam ini cari escort?”“Hmm, gak tau, lagi iseng? Lagi bego? Mas gak tau juga kenapa…”“Lagi horny?”“Omonganmu ndul!” jawabku sarkasme“Emang mba Ine ga mau kasih ya?”“Bukan gak mau, cuman beberapa minggu ini memang lagi ga memungkinkan aja…” jawabku jujur“Dan mas tiba-tiba horny berat, trus onani gak menyelesaikan masalah, trus nyari cewe bookingan?” tebaknya ngawurAku mendengus pendek, dan memandang wajah Rika. Manis banget sih anak ini sebenernya. Wajahnya memiliki kemiripan yang luar bisa dengan kakaknya, istriku. Rika beringsut semakin mendekat. Wajah kita hampir menempel“Mas…” panggilnya pendek“Hmm…” dengusku menjawabnya“Boleh peluk lagi?”“Terserah”Rika beringsut lagi, kali ini sambil menelusupkan tangannya ke dalam kerah kimono-ku. Merayapkan tangan hangat dan halusnya sampai ke punggungku dan mendengus“Badannya mas Adri anget banget… wangi…” racaunya“Hmm” aku kembali mendengus pendek. Kukira gak perlu juga menjawab statement konyol itu juga kan?“Mas…”“Hmm…” dengusku lagi“Tali kimono-nya tak lepas ya, biar bisa nempel tubuh mas, biar tambah kerasa angetnya…” Tanya-nya absurd“Serah”Lalu Rika menarik simpul kimono-ku. Selain kimono itu, aku kan tidak memakai apa-apa di dalamnya. Rika juga menarik tanganku, memposisikan-nya dibawah kepalanya, memakainya sebagai bantal, lalu menempelkan tubuh kami. Jujur aku gak tau kapan tepatnya dia melepas tali kimono-nya sendiri, yang pasti saat ini, tubuh kami benar-benar kulit kemaluanku, yang memang batangnya sudah mengeras dengan sempurna, beradu dengan rambut kemaluannya. Dan Rika mulai mengelus-elus punggungku. Dan mendesah-desah ringan“Mas…”“Hmm…”“Kontol-nya mas Adri keras banget…” desisnya sambil mengecup-ngecup ringan dadaku. Posisi kepalanya memang saat ini tenggelam di dadaku, dalam pelukan yang… ah…“Aku laki-laki normal Rik…” desis-ku pendek, sambil juga mulai mengelus-elus punggung-nya dalam pelukanku“Aku juga wanita normal mas…” desisnya lagi, sambil terus mengelus punggung, mengecup ringan dadaku bahkan kurasakan beberapa kali menjilatinya lalu mengangkat kakinya, mengapitkan-nya ke pinggulku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya sendiri. Posisi ini, membuat kepala penisku yang batangnya sudah berdiri sempurna, menggesek-gesek mulut vaginanya yang juga kurasakan sudah sangat basah. Dan saat posisi kepala penisku berada tepat didepan liang senggamanya yang sudah sangat siap dipenetrasi itu, Rika menekan pinggulnyaCLEK…Kepala penis itu meleset, mungkin karena mulut vaginanya belum membukuka sempurna“Ahh…” aku mendesahRika menahan nafas, mengeratkan pelukannya, lalu ikut mendesah. Dan dia mencobanya lagi. Menggoyangkan pinggulnya, mencari-cari ujung batangku, memposisikan di mulut senggamanya sendri dan menekanCLEK…Meleset lagi…“Aaagghh…” kali ini Rika yang mendesahNafasku pun sudah mulai tidak teratur. Aku terangsang berat, iya. Namun, entah mengapa aku masih juga pasif. Aku hanya memeluknya sambil mengelus-elus pungung Rika, adik iparku sendiriKecupan demi kecupan kurasakan semakin intens menyusurin dadaku. Kali ini diikuti dengan jilatan-jilatan manja diputingku. Aku paling suka dijilatin di puting. Dan aku selalu dengan tidak sengaja mendesah kalau putingku di jilati. Kurasa desahanku ini juga mempengaruhi Rika. Entah bagaimana Adik iparku itu melakukannya, kurasakan kini batang kemaluanku sudah dia pegang, diarahkan ke bibir lobang senggamanya sendiri dan menggesek gesekkannya dengan bibir goa kenikmatan yang sudah sangat basah ituDan saat kepala penis itu kembali berposisi tepat di mulut vaginanya, Rika kembali menekan-kan pinggulnyaBLESS…Dan kami berdua melenguh bersamaan…“Mas…”“Hmm…” dengusku“Masukk…” desahnya manja“Kan Rika yang masukin…”“Iyaa… jangan digerakin dulu mas… biar memek Rika kebiasa dulu… kontol mas, gedeh… penuh banget rasanya memek Rika…” desisnya vulgarDan aku merasakan kedutan-kedutan erotis setelahnya“Rik, punyamu…”“Napa?”“Berkedut-kedut…”“Ahhh… iya… memek Rika keenakan dikontolin mas Adrian…” jawab rika manja sambil mendongakkan kepala dan menatapku sayu. Dan bibir indah itu kukecup. Mesra dan hangat. Dan Rika juga memagut-magut bibirku dengan erotis. Menjulurkan lidahnya untuk ku hisap yang akhirnya saling berpilin dengan lidahku“Rik…”“Ya mas…”“Apa yang kita lakukan?”“Bersenggama…” jawabnya songong, dengan kata-kata EYD yang sesuai KBBI – Kamus Besar bahasa Indonesia“Maksudku…”“Sssttt…” Jawab Rika sambil membekap mulutku dengan jemari lentiknya. Mencegahku mengatakan apapun yang ingin kukatakan. Yang mungkin saja merusak suasana ini“Rik…” desisku lagi setelah jamari itu tidak lagi mendekap mulutku“Entotin Rika mas, entotin Rika malam ini, Karena malam ini, Rika milik mas…” desahnya manjaDan aku memutar badanku. Menindih Rika yang saat ini sudah terlentang dengan pasrah dibawah-ku. Adik iparku yang manis ini, saat ini sudah kutusuk lobang kewanitaannya dengan batang penisku yang seharusnya adalah milik kakak-nya. Dan aku mulai memompa.“Ohhh… Rika…” Racauku memanggil namanya dengan sayang“Ooo… iya mas-ku sayang… genjot terus masss… eegghh… mentok mass… enaakk…”CLEK… CLEK… CLEK…JDUK… JDUK… JDUK…“Eghh… menttook Rik, sakit sayang?”“Linnuu… Linuuh enak mass… terus mass… genjot Rika mas… lebih kenceng mas… Aahhh…”Dan aku mempercepat pompaan-ku, menjelajahi lorong kenikmatan adik iparku sejauh yang bisa di lakukan oleh batang-ku. Dan Rika semakin meracau. Keringat membasahi tubuh kami berdua. Tubuh mungil adik iparku itu tersentak-sentak seiring dengan gerakan menusuk pinggulku. Namun, sesekali gerakan itu ku kombinasikan dengan putaran-putaran ritmik yang semakin memperluas jelajah batang penisku didalam sempitnya goa kenikmatan duniawi-nya“Cepetin dikit! Cepetin dikit! Teruss… Teruss… Teruss… Cepetiinn… Mass… Terusss… Dikit lagi… Cepertinnnn… Aaaaaggghhh… Aku udah mau dapet… Teruss… Teruss… Masss… dikit lagiiii… Aaagggggtth… Masss… Akuuu nyampeeee…” Racaunya yang ditutup dengan menegangnya badan memelukku dengan erat, mengapitkan kakinya di pinggulku, menahan batang yang bersarang di lobang senggamanya sedalam mungkin. Melejang-lejang sebentar dengan kalut lalu terhempas lemas dengan nafas tersenggal-senggalAku menatap wajah puas adik iparku itu sambil tersenyum. Wajah memerah yang dibalur keringat itu terlihat memiliki ekspresi kenikmatan yang ikut menghanyutkan ku. Senyumnya lepas, bersamaan dengan ekspresi kegembiraan yang sulit kudeskripsikan“Aku orgasme mas…” aku-nya disela senggalan nafasnya dalam ekspresi kesenangan yang kelihatan original banget“Orgasme itu, enak ya?”“Banget mas…” jawabnya masih dengan tersenggal“Emang kamu jarang orgasme?”“Hampir gak pernah…”“Boong deh…”“Beneran… masa mas gak bisa bedain antara orgasme asli dan palsu?”“Hmmm… maksudku, boong kalau Rika jarang orgasme…”“Hampir gak pernah…”“Sama suamimu?”“Dulu-dulu saat awal-awal kita ngwee… tapi sekarang, aku kayak gak pernah nikmatin lagi sama dia, kayak kesel terus gitu sama dia… lagian semenjak…”“Semenjak?”“Semenjak dia mulai makai… dia udah jarang ngejamah aku, juga kalau pas dia sange, bentar juga tumbang, dan punya-nya juga sudah gak bisa berdiri maksimal…” erang-nya jujur. Dan sekilas, kulihat kesedihan dimatanya“Dia narkoba?” tanyaku. Rika mengangguk“Dia semakin parah mas…”“Eh… trus sama tamu? Pastinya pernah dong dapet yang punya barang gede… hehehe…” ucapku mengalihkan pembicaraan. Jujur, kali ini aku jahat. Niatku mengalihkan pembicaraan, bukan untuk menjaga perasaannya. Melainkan menjaga suasana, apalagi aku belum keluar, kalau dia minta udahan, waduh… sia-sia dosa ini… ah…Dan kontolku yang batangnya masih ada didalam lorong jalan bayi-nya pun masih menuntut untuk diselesaikan hajatannya“Boro-boro sama tamu, pengennya juga selesai trus udahan…” erangnya“Tapi sama mas, mau udahan juga?” godaku sambil mulai menggoyangkan pinggul lagi“Hihihi…” kikik-nya binal “Emang mas bisa bikin cewek orgasme berapa kali?” tantangnya“Ya, itu sesuai dengan mood ceweknya dong…”“Tapi… meluk ma situ nyaman banget… pasti mood ceweknya juga cepet terbangun…” selorohnyaAku hanya mengangkat bahu“Tapi kok bego-nya mba Ine, sampe berminggu-minggu kontol enak kayak gini di anggurin ya?”“Bukan di anggurin, neng… tapi emang kesempatannya kadang belum memungkinkan…”“Ah, kalau aku, tak sempetin, quicky-quicky deh! Orgasme itu enak banget tauk!”“Hahaha… “aku ngakak “Emang Rika mau orgasme berapa kali malam ini?”“Hmmm… Sebanyak-banyaknya…”“Yakin?”“Hu’um…”“Kalau memek Rika sampai sakit gimana? Lecet gitu?”“Lecet enak ini… hihihi…”Dan aku mulai memgecup bibir menggoda milik adik iparku ini. Menelusuri wajah manisnya, leher jenjangnya dan membuka Beha yang sampai saat ini masih bertengger di dada membusungnya dengan sia-sia, dan mulai menjilati serta mencecapi putingnya. Dan Rika kembali melenguh…Kali ini, aku yang bertindak’Malam itu, aku menggrap adik iparku sampai menjelang subuh. Entah berapa kali dia kubuat mencapai orgasme, dan entah berapa kali aku juga orgasme disela gempuran goyangan-nya yang ternyata lebih liar dari kuda birahi. Atau berapa kali kita orgasme pagi harinya pun, saat kita mandi bareng, kita masih sempat melakukannya lagi di Bath-Tub. Memek legitnya, selain ku gempur habis-habisan dengan rudal kebanggaanku, juga kujilat dan ku cecapi dengan rakus. Batang penisku pun, tidak hanya menjelajah lobang kewanitaannya. Tenggorokan mungil adik iparku itupun juga tidak luput dari juga berjanji untuk menyelesaikan’ msalahnya dengan suaminya. Memisahkannya dan memboyongnya ke kotaku untuk memberinya masa depan yang lebih satu yang sedikit terasa mengganjalDisela-sela kebejatan yang kita lakukan hari itu, dia kelepasan bilang “Kalau three-Some dengan mbak Ine, kayaknya asyik ya mas? Kapan-kapan ku atur ah, biar bisa ngewe bertiga”Ah…Kehidupanku…Bakalan runyam??End-Tot…Eh, Tobe Conticrot ding…Eh?Enaknya diceritain gak ya??

cerita mandi bareng kakak